RedZona MANADO – Kejadian kasus henti jantung mendadak (silent cardiac arrest) dapat dialami oleh siapapun dan kapanpun.
Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Himpunan Perawat Gawat darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) ke 14 Tanggal 18 Juni 2022,Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Sulawesi Utara memberi pemahaman dan pelatihan kepada masyarakat awam.
“Korban henti jantung mendadak dapat diselamatkan dengan pengetahuan dasar dan pelatihan bantuan hidup dasar atau Resusitasi Jantung Paru (TJP),” ujar Ketua PPNI Sulut yang juga Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi DPP HIBGABI Ns. Suwandi Luneto. S.Kep. M.Kes,
Lebih lanjut Luneto menjelaskan Kematian akibat henti jantung mendadak paling sering terjadi di luar rumah sakit. Korban henti jantung sering ditemukan oleh masyarakat umum. Mereka yang menemukan dan paling menentukan keberhasilan survival korban henti jantung di luar Rumah Sakit. Kegiatan yang dilaksanakan kali ini sebagai langkah pengabdian masyarakat dengan memberikan pelatihan Bantuan Hidup Dasar/RJP dini dengan fokus kepada kompresi dada, pemberian kejut jantung dini dengan menggunakan AED.
Menurut Luneto Pelatihan ini bertujuan untuk membekali masyarakat umum agar dapat menolong korban yang mengalami henti jantung mendadak.
“Masyarakat menjadi barisan terdepan dalam pertolongan henti jantung mendadak di luar rumah sakit,” ujarnya. Diharapkan dapat melakukan pertolongan yang tepat dan cepat untuk korban henti jantung mendadak, mereka memerlukan keahlian khusus yang diperoleh melalui pelatihan yang sesuai. Bentuk pelatihan untuk masyarakat awam adalah Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang terdiri dari deteksi dini dan aktivasi bantuan pelayanan kegawatan medis (Emergency Medical Service).
Kegiatan ini langsung dipraktikan oleh peserta dan fasilitator pada manikin/boneka RJP. Kegiatan ini dilaksanakan dengan harapan meningkatkan kesadaran masyarakat umum mengenai peran penting orang- orang yang berada dilokasi terdekat dengan korban henti jantung mendadak.
“Masyarakat yang menemukan korban dengan henti jantung mendadak dapat memberikan pertolongan pijat jantung atau resusitasi jantung paru. Sehingga dapat membantu meningkatkan kesempatan hidup korban,”tutup Luneto