RedZona BOLMUT – Sekolah Lapang Gempa Bumi (SLG) 2023 yang digelar oleh BMKG selama dua hari sejak Selasa (22/8/2023) sampai dengan Rabu (23/8/2023) ditutup dengan kegiatan susur jalur evakuasi.
Menurut Kepala Stasiun BMKG Provinsi Sulut Toni Wijaya S.Si, Susur jalur evakuasi tersebut tak hanya berfungsi untuk mengontrol kelayakan ram
bu-rambu evakuasi, tetapi juga dimaksudkan untuk membiasakan masyarakat agar bisa melaksanakan evakuasi mandiri secara cepat dan tepat.
“Gambaran jalur evakuasi yang akan kita lewati saat terjadi bencana adalah seperti yang kita simulasikan. Sejauh ini masyarakat secara umum belum mengetahui (jalur evakuasi ini),” ujarnya Kepala Stasiun BMKG Sulut, Rabu (23/8/2023).
Pengetahuan akan jalur evakuasi dan cara evakuasi mandiri ini bagi Tony penting mengingat Bolmut merupakan salah satu daerah rawan gempa bumi dan tsunami.
Lebih jauh, pengetahuan tersebut juga berfungsi untuk membuat masyarakat yang bermukim di sana bisa menghadapi bencana dengan kepala dingin.
Kepala Stasiun BMKG Provinsi Sulut Toni Wijaya S.Si,menambahkan<span;> bahwa susur jalur evakuasi tersebut menghasilkan beberapa wawasan baru termasuk rekomendasi cara evakuasi mandiri yang disarankan untuk terus bisa dilatih oleh masyarakat.
Tony menegaskan bahwa waktu tempuh tercepat selama 15 menit dan terlama selama 20 menit yang didapatkan ketika simulasi kemungkinan bisa lebih cepat menjadi 5 atau 10 menit saat bencana terjadi.
<Menurut Kepala Stasiun BMKG Provinsi Sulut Toni Wijaya S.Si, Untuk rambu (evakuasi) masih ada yang perlu ditambahkan di beberapa titik di antaranya di pertigaan dan persimpangan jalan. Kemudian juga yang perlu kita pikirkan adalah bagaimana caranya melakukan evakuasi pada lansia dan disabilitas saat bencana terjadi nanti.
Sala satu tujuan sekolah lapang Gempabumi dan Tsunami ini <span;> untuk memberikan edukasi terkait antisipasi bencana terutama bencana geologi pada masyarakat-masyarakat awam yang bermukim di daerah rawan bencana.