SIRAJUDIN LASENA, PENJABUB BOLMUT

RedZona BOLMUT – Teka-teki tentang siapa ‘acting officer’ yang akan mengisi kekosongan sementara pucuk pimpinan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara pasca berakhirnya pemerintahan Bupati Depri Pontoh terjawab sudah. Gubernur Olly Dondokambey dengan yakin mendistribusikan kewenangan penting itu kepada Sirajudin Lasena, putra asli Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Ihwal komitmen pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk mewujudkan good and clean government yang dididukung sistem pengelolaan keuangan yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel serta memperhatikan problem Kabupaten Bolmut adalah tolak ukur paling mendasar hingga posisi ini diberikan kepada Sirajudin Lasena.

Kebutuhan hadirnya pemimpin yang profesional dan memahami betul kondisi wilayahnya juga turut menjadi pertimbangan. Sirajudin Lasena, putra Bolmut yang kini menjabat Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Utara dianggap mampu untuk tugas-tugas itu. Ia menjadi alternatif solusi yang paling mungkin sejalan dengan harapan rakyat Bolmut.

Keyakinan akan kemampuan Sirajudin Lasena ini bukan sekadar opini. Ia memiliki latar belakang memimpin organisasi dan birokrasi. Hal lain yang tak kalah urgen adalah kemampuannya mengatasi berbagai persoalan kompleks serta berpengalaman mengatur keuangan daerah.

Bila menyimak catatan singkat kebelakang, perjalanan hidup putra bernama lengkap Sirajudin Lasena,SE,M.Ec.Dev ini memang cukup menarik. Kisah hidupnya mengandung semangat perjuangan mengabdi dan menempuh karir dengan cara yang tidak instan.

Di kampung halamannya, ia dikenal khalayak dengan sapaan Udin Lasena. Ia terlahir di Boroko pada 8 Januari 1975 dari keluarga sederhana. Ayahnya adalah Ismet Lasena dan ibu Dariman Lauma. Ia merupakan anak kedelapan dari sembilan bersaudara. Sang istri bernama Ening Sutrisni dan dikaruniai tiga orang anak.

Sirajudin Lasena pertama kali mengenyam pendidikan dasar di SD Negeri IV Boroko dan pendidikan menengah pertamanya di SMP Negeri 1 Kaidipang. Di usia yang masih remaja, ia kemudian memutuskan merantau ke Kota Palu, Sulawesi Tengah untuk melanjutkan studi hingga selesai pendidikan sekolah menengah atas di SMEA Negeri Palu pada 1995.

Sirajudin yang haus akan ilmu pengetahuan terus melanjutkan studinya dengan mengambil konsentrasi ilmu akuntansi di Sekolah Ilmu Ekonomi Panca Bhkati Palu hingga tamat pada 2002. Studi magisternya kemudian diselesaikan di Universitas Gajah Mada pada 2013. Di tahun 2023 ini, Sirajudin merupakan salah satu kandidat doktor administrasi publik di Universitas Negeri Gorontalo.

Sirajudin Lasena dikenal sebagai salah satu aktor intelektual perjuangan pemekaran Kabupaten Bolmut. Ia berperan penting sebagai konseptor yang menyusun dokumen dan ide-ide pergerakan hingga terjun di barisan akar rumput demi menggerakkan kaum muda agar terlibat aktif berjuang bersama presidium dan rakyat Bolmut.

Pada masa-masa itu, pengorbanan tenaga, waktu dan pikiran telah dicurahkannya untuk sebuah harapan rakyat hingga akhirnya tujuan mulia pemekaran Kabupaten Bolmut dapat tercapai. Bolmut sukses terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 10/2007.

Jiwa kepemimpinan Sirajudin Lasena beserta sepak terjangnya yang begitu semangat mendedikasikan diri untuk kerja-kerja sosial, sebetulnya sudah muncul sejak berada di lingkungan pendidikan. Ia terbiasa mengabdikan diri untuk urusan keorganisasian dan kemasyarakatan, serta memiliki kecintaan yang besar terhadap ide-ide pembangunan.

Di dunia kampus, Sirajudin kerap tampil menjadi tokoh mahasiswa yang paling aktif, baik dalam kegiatan akademik maupun nonakademik. Dinamika kehidupan perguruan tinggi yang dilaluinya bak sebuah lahan yang menyuburkan benih-benih kepemimpinan yang terpendam dalam karakter dan jati dirinya yang sesungguhnya.

Ada begitu banyak organisasi yang sempat menjadi tempat bagi Sirajudin untuk menimba ilmu, mengasah kemampuan dan mengaktualisasikan diri dalam pengabdian. Saat di sekolah menangah atas, Sirajudin penah menjadi ketua OSIS.

Antara 1998-1999, ketika Indonesia berada dalam ketegangan peralihan dari fase orde baru menuju reformasi, Sirajudin termasuk salah satu penggerak mahasiswa dan menjabat pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di kampus STIE. Setahun setelah itu, ia menduduki posisi Ketua Umum Badan Perwakilan Mahasiswa atau BPM. Pada saat yang sama, ia menjadi kader aktif Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Sekembilanya ke kampung halaman, Sirajudin diangkat kaula muda menjadi Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Pada tahun 2015, ia dipercaya sebagai majelis pertimbangan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) dan sejak tahun 2016 tercatat sebagai anggota presidium KAHMI.

Kepiawaian Sirajudin dalam dunia birokrasi mulai dikenal sejak menduduki posisi Kepala Seksi Anggaran dan Verifikasi di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Bolmut. Sebagai putra daerah, ia merasa bertanggungjawab menyuskseskan setiap program pembangunan yang dimulai dari tugas dan fungsi jabatan yang diembannya.

Banyak rekannya yang menilai, Sirajudin termasuk pegawai yang paling cermat memastikan tidak ada kesalahan dalam dokumen anggaran. Berkat kesungguhan bekerja dengan disiplin dan penuh dedikasi itu, karirnya pun menanjak mulus.

Tak lama setelah itu, masih dengan dinas yang sama, ia diangkat kepala bidang akuntansi dan kemudian menempati posisi sekretaris. Pada tahun 2019, Bupati Depri Pontoh memposisikannya sebagai Kepala BPKAD.

Selama memimpin dinas yang membidangi keuangan daerah ini, Sirajudin menjadi aktor krusial sepanjang siklus APBD Bolmut. Ia teliti memastikan semuanya berjalan baik dan sesuai standar akuntansi pemerintahan yang dipersyaratkan peraturan perundang-undangan.

Komitmennya dalam upaya mewujudkan good and cleand government berhasil mengantarkan Pemerintah Kabupaten Bolmut meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI. Terhitung sejak Sirajudin berada di BPKAD hingga tahun 2022, Bolmut sudah tujuh kali berturut-turut meraih opini WTP.

Pada Juli 2023, Sirajudin dilirik Gubernur Olly Dondokambey dan ditempatkan kepala dinas perpustakaan dan kerasipan Provinsi Sulawesi Utara. Kemampuan manajerial yang baik dalam memimpin SKPD serta kecakapan akademiknya adalah alasan bagi Olly untuk menempatkan Sirajudin di jajaran pemerintahannya.

Setelah Pemerintahan Bupati Depri Pontoh menuntaskan masa jabatannya, tugas yang lebih besar pada akhirnya memanggil Sirajudin Lasena untuk memimpin Bolmut, tanah tempat kelahirannya sendiri. Sirajudin dimandatkan sebagai penjabat bupati dengan beban yang tentu tidak mudah.

Tugas utama seorang penjabat bupati lebih rumit lagi. Selain memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan publik, ia bertanggungjawab memfasilitasi persiapan dan pelaksanaan pemilu hingga memastikan pesta demokrasi lima tahunan itu berlangsung aman, demokratis, jujur dan aparatur pemerintahannya menunjunjung tinggi asas netralitas.

Tentu saja, masyarakat menaruh asa dan dukungan kepada Sirajudin Lasena agar mampu menjalankan tugas-tugas itu dengan maksimal. Proses penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan akselerasi peningkatan kualitas pembangunan sebisa mungkin dapat diwujudkan dengan baik melalui kerja lintas sektor dan pemberian ruang bagi keterlibatan masyarakat.

Demikian pula gagasan baik dari pemerintahan sebelumnya penting diperhatikan untuk dilanjutkan seraya membuat gebrakan program yang lebih masif dan inovatif bagi kemajuan Bolmut. Sirajudin diharapkan menjadi energi baru yang tidak saja seperti ungķapàn Napaleon Bonaparte sebagai pemimpin pemberi harapan, tetapi memberikan langkah nyata pembangunan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *