Pj.Bupati Sirajudin Lasena SE M.Ec.Dev Hadiri Haul Guru Tua ke-56 Tahun

RedZona BOLMUT – Penjabat (Pj) Bupati Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) Sirajudin Lasena SE,M.Ec.Dev,  menghadiri acara puncak Haul ke-56 Habib Sayyid Idrus bin Salim Al Jufri (Guru Tua) pendiri Pondok Pesantren Al-Khairat yang dipusatkan di kompleks perguruan Islam Alkhairaat Palu Barat Kota Palu Sulawesi Tengah, Minggu (21/4/2024).

Kegiatan Haul Guru Tua merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap tahunnya oleh pengurus besar Alkhairaat sebagai bentuk penghargaan dan guna menumbuhkan semangat perjuangan dakwah dan perjuangan Pendidikan dari Habib Sayyid Idrus Bin Salim Aljufri atau kita kenal dengan nama Guru Tua semasa hidupnya.

Usai mengikuti haul, Bupati Sirajudin Lasena  menjelaskan bahwa peringatan haul Habib Sayyid Idrus Bin Salim Aljufri atau yang dikenal dengan Guru Tua pada tahun ini sudah yang ke-56 tahun.

“Ini adalah momentum yang tepat sekali untuk menghormati dan mengenang kembali, mencontohi keteladan-keteladan yang telah diwariskan guru tua kepada keluarga, murid-muridnya dan juga kepada seluruh abnaul khairaat yang tersebar di muka bumi”,jelasnya.

Menurut Sirajudin, Habib Idrus Bin Salim Aljufri atau yang lebih dikenal dengan sebutan Guru Tua merupakan salah satu ulama pembawa Islam di Sulawesi Tengah sekaligus pelopor pendidikan islam kawasan timur Indonesia.

“Perjuangan Guru Tua begitu besar terhadap alkhairaat, bila mengenang sejarah bahwa pada 14 Muharam 1349 H atau 30 Juni 1930 dibukalah dengan resmi Madrasah Alkhairaat yang peresmiannya dihadiri wakil Pemerintah Belanda, Raja Palu Djanggola, tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, dan masyarakat sekitar Kota Palu. Perjuangan Alkhairaat terhitung dimulai sejak 1928”,ungkap Sirajudin.

Oleh karena itu kata bupati Sirajudin Lasena SE,M.Ec.Dev, haul bukan semata-semata tradisi keagamaan belaka dalam konteks memperingati riwayat perjuangan seorang tokoh agama terkemuka di suatu daerah atau wilayah dalam hal ini sosok guru tua yang berperan menyiarkan islam di Indonesia khususnya di wilayah timur Indonesia, akan tetapi haul guru tua antara lain bertujuan mengenang jasa-jasa perjuangan dan dakwahnya.

Sirajudin menambahkan pada setiap pelaksanaan haul guru tua, ratusan sampai ribuan umat islam dari Bolaang Mongondow Utara mengikuti haul tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *