Plt Direktur (SDM) Pendidikan dan Penelitian (RS) Kandou, Manado Hadiri RAKERKESNAS 2024 Di Jakarta

RedZona JAKARTA – Pelaksana tugas (Plt) Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pendidikan dan Penelitian di Rumah Sakit (RS) Kandou, Manado Ns, Suwandi Luneto, S,Kep, M.Kes, menghadiri kegiatan Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) Kementerian Kesehatan RI Tahun 2024 yang diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Jl. Bumi Serpong Damai (BSD) Grand Boulevard No.1, Pagedangan, Kec. Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu, (24/04/2024)

Pertemuan rutin yang dihadiri oleh lebih dari 2000 peserta dan diselenggarakan setiap tahunnya ini merupakan forum strategis yang akan dihadiri oleh seluruh dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota, RSUD, Bappeda provinsi/kabupaten/kota, Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) Kemenkes, perwakilan kementerian/lembaga, dan para mitra pembangunan kesehatan lainnya.

Rakerkesnas tahun ini akan berlangsung selama 2 hari sejak tanggal 24 April sampai dengan 25 April 2024 dan mengusung tema “Harmoni Transformasi Kesehatan melesat Menuju Indonesia”,

Menurut Pelaksana tugas (Plt) Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pendidikan dan Penelitian di Rumah Sakit (RS) Kandou, Manado Ns, Suwandi Luneto, S,Kep, M.Kes yang juga Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Sulawesi Utara, Rakerkesnas ini dapat diketahui hasil capaian kinerja 2023, dan perumusan langkah-langkah strategis untuk mencapai target kinerja ke depan terutama pasca diterbitkannya Undang-Undang Kesehatan Tahun No 17/2023.

Apa yang akan berbeda kali ini? Pertama untuk pertama kalinya pemerintah akan menyelaraskan penyusunan Rencana Induk Bidang Kesehatan (RIBK) sebagai haluan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam merencanakan, menganggarkan, dan mengimplementasikan program kesehatan di daerah.

RIBK seperti yang diamanatkan dalam uu kesehatan mengubah paradigma dalam perencanaan kesehatan dari program follow money menjadi money follow program. Anggaran kesehatan tidak dipatok 5% atau 10%, melainkan sesuai dengan kebutuhan prioritas program.

Kedua UU Kesehatan menitikberatkan strategi kesehatan pada upaya mencegah masyarakat jatuh sakit melalui program promotif dan preventif. Contoh: kita akan intensifkan implementasi skrining 14 penyakit prioritas termasuk pemeriksaan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular. Untuk kesehatan ibu dan anak, kita akan perluas pemeriksaan hipotiroid kongenital, ibu hamil diperiksa kehamilannya 6 kali dan intensifikasi program imunisasi nasional.

Agar program tersebut tercapai, kita perlu antara lain pemenuhan 100% alat kesehatan puskesmas, pustu, dan posyandu dilakukan secara bertahap pada tahun 2024-2028 serta pembangunan 48 puskesmas baru di 48 kecamatan.

Ketiga, upaya untuk mempercepat pemerataan akses pelayanan kesehatan di seluruh daerah akan diintensifkan sehingga akses yang baik tidak hanya berpusat di pulau jawa tapi di beberapa pulau besar lainnya.

Pemerataan layanan rujukan melalui program pengampuan jejaring RS dilakukan untuk meningkatkan akses layanan penyakit jantung, stroke, kanker, dan ginjal.

Hal tersebut dilakukan melalui dukungan alat kesehatan untuk 34 RSUD provinsi dan 514 RSUD kabupaten/kota, dan pemenuhan dokter spesialis dan nakes penunjang.

Acara ini juga menjadi forum komunikasi untuk berdiskusi kendala dan tantangan, serta mencari solusi efektif dalam pembangunan kesehatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *