Warga Keluhkan Debu Akibat Pekerjaan Perbaikan Jalan Trans Sulawesi

RedZona BOLMUT – Sejak dimulainya proyek perbaikan akses jalan trans Sulawesi Di Desa Bunia Kecamatan Bintauna Kabupaten Bolaang Mongondow Utara di keluhkan sejumlah masyarakat setempat. Pasalnya sejak proyek pekerjaan pelebaran jalan tersebut dimulai, warga sekitarnya kini diselimuti debu.

warga setempat mengaku hampir setiap harinya warga yang terkena dampak proyek perbaikan jalan selalu diselimuti oleh debu arus lalu lintas.”Sebelum pengerjaan jalan ini dimulai tidak ada debu, meskipun jalan banyak yang rusak, tapi tidak menimbulkan debu,”kata Andris, Selasa (7/4/2024)

Dirinya  menambahkan, munculnya debu saat mobil melintasi jalan ini juga membuat warga setempat menjadi resah. Masyarakat takut diserang oleh penyakit ganguan pernapasan (Ispa). “Ya takut lah, debu ini kan berbahaya terhadap pernapasan manusia, apalagi sekarang musim yang tidak menentu, kadang hujan kadang panas,”ujarnya.

Hal senada juga dikatakan Iwan Lakunemg, dirinya bersama keluarganya merasa terganggu dengan adanya debu yang beterbangan akibat aktifitas transportasi alat berat dan truk dari proyek perbaikan jalan. Menurutnya sebelum adanya proyek itu, tidak ada debu yang beterbangan.

“Nanti setelah adanya proyek besar ini, warga lebih sering menerima debu jalanan, sehingga membuat beberapa warga mengalami gangguan kesehatan.”Warga jadi tidak nyaman melewati jalan ini, baik siang maupun malam debu jalanan beterbangan,”ujarnya.

Ia menambahkan, selain gangguan kesehatan seperti pernafasan, akibat debu tersebut, Semenjak adanya perkerjaan proyek tersebut aktivitas pencahariaan kami 75 % lumpuh karena pengunjung enggan berkunjung disebabkan Debu dan sangat merugikan kami selaku masyarakat dan pedagang.Kemudian  perabot rumah tangga warga yang berada disekitar pelaksanaan proyek itu juga lebih cepat kotor. Hal ini diakibatkan banyak kendaraan proyek yang lalu lalang dengan membawa material agregat base yang digunakan untuk menimbun sisi kiri dan kanan jalan.

Plank proyek juga tidak dipasang, sehingga masyarakat tidak tahu siapa kontraktor pelaksana dan anggarannya berapa.”Warga sekitarnya kurang mengetahui apakah proyek ini milik Pemprov atau Pemkab Bolmut. Yang kami tahu saat ini warga resah dengan keadaan jalan setiap hari berdebu,”terangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *