RedZona BOLMUT – Perjuangan yang dilakukan oleh Aditya Didi Moha (ADM) saat ini bisa menginspirasi kita semua untuk terus memperjuangkan keadilan, terutama ketika tidak ada kesalahan yang terbukti merugikan negara dan pihak lainnya. Kasus yang menimpa ADM ini telah menjadi *Kisah Inspirasi* bagi banyak orang.
Aditya Didi Moha (ADM), seorang mantan anggota DPR RI yang tidak pernah terlibat dalam kasus korupsi semasa ia menjabat, kini berada di persimpangan hukum yang memilukan. Ketika Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak mencabut hak politiknya, ADM melihat secercah harapan di tengah kegelapan. Ia memutuskan untuk memperjuangkan hak politiknya melalui Mahkamah Konstitusi, dengan dasar bahwa dirinya tidak terbukti bersalah atas jabatan yang diemban.
Dalam kasus yang menimpa ADM ini, secara sosiologis perkara ini bukanlah perkara yang merugikan banyak orang atau institusi negara. Ini adalah hak seorang anak untuk membela *harkat dan martabat orang tuanya*, yakni ibunda ADM. Sebagai bakti anak pada orang tua, ADM tidak memiliki satu pun alasan untuk tidak membantu dan membela ibunya. Namun, perjuangan ini penuh dengan air mata dan rasa putus asa.
Sejauh ini, perjuangan ADM tidak hanya menjadi perjalanan pribadi tetapi juga mendapatkan dukungan besar dari masyarakat. Dukungan ini terlihat dari hasil survei dan pengumpulan KTP sebagai tanda keinginan masyarakat agar ADM dapat berkompetisi dalam pemilihan legislatif dan kepala daerah. Namun, di balik dukungan ini, terdapat doa-doa yang dipanjatkan dengan air mata, harapan yang dirajut di tengah kesedihan, dan kepercayaan yang dijaga dengan ketakutan.
Dalam setiap langkah, ADM didorong oleh doa dan harapan orang-orang di sekelilingnya. Doa bersama ini bukan hanya permohonan kepada Yang Maha Kuasa, tetapi juga simbol dari semangat persatuan dan keyakinan bahwa keadilan dapat tercapai. Di tengah malam yang sunyi, doa-doa ini sering diiringi dengan isak tangis dan rasa harap yang begitu dalam.
ADM dan pendukungnya meyakini bahwa perjuangan ini adalah untuk menjaga harkat dan martabat, terutama dalam membela hak yang adil. Mereka dan kami, sebagai warga BMR, berharap Mahkamah Konstitusi akan memberikan keputusan yang proporsional dan adil, memungkinkan ADM untuk melanjutkan kontribusinya dalam dunia politik Indonesia. Setiap hari, mereka menunggu dengan cemas, berharap bahwa keadilan akan berpihak pada kebenaran.
Kisah ADM adalah bukti bahwa dengan keyakinan, dukungan, dan doa, keadilan dapat diwujudkan dan hak-hak seseorang dapat dipertahankan. Namun, perjalanan ini juga mengajarkan kita bahwa keadilan sering kali diiringi dengan pengorbanan yang tak terhingga.
*Tulisan ini mencerminkan harapan kita, keluarga, warga BMR, dan pendukung Aditya Didi Moha (ADM) agar Mahkamah Konstitusi mengakui asas “keadilan proporsional” dalam kasusnya. ADM, yang tidak terbukti menyalahgunakan jabatan atau merugikan negara, kini berjuang mempertahankan hak politiknya.*
Tetap Semangat! Semoga perjuangannya berujung indah dan mendapat keadilan yang sebenar-benarnya adil. Amin ya Rabbal Alamin.
Penulis : Buyung Potabuga (18/8/2024)