RedZona BOLMUT – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Mayjen (Purn) Yulius Selvanus Komaling (YSK), menegaskan bahwa Tambang adalah Milik Rakyat dan harus dikembalikan kepada Rakyat. aktivitas pertambangan rakyat harus dikelola dengan bertanggung jawab untuk mencegah dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam rangka memperjuangkan kesejahteraan masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari sektor pertambangan rakyat.
“Kita perlu jaga kelestarian alamnya juga, dan pemerintah harus hadir,” ujarnya.
Selain itu, YSK meminta masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh komentar negatif dari pihak-pihak yang tidak memahami secara mendalam persoalan tambang rakyat. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan terus mengawal kebijakan ini, memastikan agar tambang rakyat memberikan manfaat maksimal tanpa melanggar regulasi yang berlaku.
Pernyataan ini menunjukkan komitmen Gubernur YSK dalam membela kepentingan masyarakat penambang, sekaligus menjaga keseimbangan antara ekonomi, keamanan, dan kelestarian lingkungan.
Kritik terhadap Wakil Rakyat yang Tidak Pro Tambang
Dalam kesempatan itu, Gubernur YSK juga mengkritik pihak-pihak yang tidak memahami persoalan pertambangan, termasuk anggota DPR yang berasal dari Sulut tetapi dinilai tidak berpihak kepada rakyat.
“Padahal dia warga Sulut, tapi tidak pro kepada rakyat. Ke depan, tidak usah dipilih manusia macam begitu,” tegasnya.
Percepatan RTRW untuk Kemajuan Ekonomi Sulut
YSK mengungkapkan bahwa pemerintah sedang mempercepat penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Sulut agar pertumbuhan ekonomi daerah dapat berjalan dengan baik.
“Indonesia masih memiliki 10 provinsi yang belum memiliki RTRW, salah satunya Sulawesi Utara. Maka, kami berusaha cepat menuntaskan RTRW ini,” jelasnya.
Ia pun meminta masyarakat untuk tidak khawatir dengan permasalahan pertambangan saat ini, karena pemerintah tengah menata semuanya dengan baik.
“Kalau ada riak-riak di luar, mereka mungkin belum paham dan demonya serba cepat,” tambahnya.
Respons terhadap Insiden di Ratatotok
Gubernur YSK juga menanggapi konflik yang terjadi di pertambangan Ratatotok yang menyebabkan seorang warga meninggal dunia.
Menurutnya, ia telah berkomunikasi dengan pihak terkait dan memastikan bahwa situasi di lokasi sudah kondusif.
“Tadi malam saya sudah berkomunikasi dengan mereka, dan situasi sudah kondusif,” ungkapnya pada Selasa (11/03/2025).
YSK menyampaikan rasa prihatin atas insiden tersebut dan telah mengirimkan karangan bunga sebagai tanda belasungkawa.
“Saya kenal betul Ratatotok, dan para penambang di sana adalah saudara-saudara saya yang sangat saya cintai,” ujarnya.
Ia pun meminta masyarakat untuk menahan diri dan menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian.
“Kita serahkan semua proses hukumnya kepada kepolisian,” tutupnya.